Asuransi Jiwa Tradisional Adalah Asuransi Jiwa Murni

Asuransi jiwa yang saat ada di pasar telah menghadirkan berbagai fitur dan manfaat untuk nasabah. Ini berbeda dengan asuransi jiwa tradisional. Jika dilihat sekilas, maka asuransi jiwa tradisional adalah asuransi jiwa murni. Sesuai namanya, fitur utama asuransi ini tidak berkaitan dengan penawaran atau manfaat lain.

Dikatakan murni, sebab produk asuransi jiwa ini menawarkan manfaat asuransi utama. Sehingga manfaat atau Uang Pertanggungan hanya bisa didapatkan ketika tertanggung kemudian meninggal dunia. Sehingga, pihak penerima manfaat atau keluarga akan mendapatkan UP setelah tertanggung meninggal.

Di dalam produk ini, tidak ada yang lain selain UP atas risiko. Sehingga ini membedakan antara asuransi jiwa tradisional dengan asuransi unit link. Pada unit link, terdapat fitur investasi bagi nasabah.

Fitur Manfaat Asuransi Jiwa Tradisional

Asuransi jiwa tradisional ditawarkan dengan dua pilihan tipe yakni tipe whole life (seumur hidup) dan tipe term life (berjangka). Keduanya adalah pilihan proteksi atau perlindungan yang umumnya digunakan oleh pencari nafkah atau tulang punggung keluarga. Ini sesuai dengan beberapa fitur manfaatnya.

  • Asuransi Jiwa Tradisional Adalah Pengganti Penghasilan

Disebutkan bahwa manfaat pertama dari asuransi jiwa tradisional itu bisa sebagai pengganti penghasilan. Artinya, pencari nafkah keluarga kemudian meninggal dunia, UP dari asuransi ini akan membantu meringankan beban keuangan keluarga. Sehingga keluarga kemudian bisa hidup mandiri.

Tentu saja, ketika tulang punggung keluarga sudah meninggal, maka penghasilan keluarga akan berkurang drastis bahkan bisa berhenti. Ini berdampak pada keuangan keluarga.

Sebagai contoh, ketika pencari nafkah meninggal dunia, dan masih memiliki anak usia sekolah dasar, maka UP dari perusahaan asuransi itu dapat meng-cover biaya pendidikan anak hingga jenjang yang lebih tinggi. Dengan begitu, keluarga yang ditinggalkan tetap dapat melanjutkan tujuan keuangan.

  • Sebagai Warisan untuk Keluarga

Selain sebagai pengganti penghasilan untuk keluarga, fitur manfaat selanjutnya dari asuransi jiwa tradisional adalah sebagai warisan untuk keluarga. Layaknya harta warisan, maka UP yang telah diklaim akibat nasabah yang telah meninggal dunia juga bisa menjadi harta waris untuk keluarga.

Artinya, UP di sini menjadi harta peninggalan dari pihak tertanggung yang telah tiada. Besaran UP ini setiap perusahaan bisa berbeda. Hal yang pasti, pihak keluarga harus mengurus klaim asuransi jiwa ini untuk bisa mendapatkan UP atau Uang Pertanggungan.

  • Premi yang Terjangkau

Asuransi jiwa tradisional memiliki komponen manfaat yang sederhana jika dibandingkan dengan asuransi jiwa lain. Oleh sebab itu, premi yang dibayarkan juga lebih terjangkau. Di sini, tidak ada manfaat tambahan atau rider. Fitur manfaatnya hanya sebagai UP ketika terjadi klaim.

Oleh sebab itu, premi ini bisa dijangkau oleh masyarakat luas. Di sisi lain, perusahaan asuransi juga dapat memberikan beberapa pilihan pembayaran. Nasabah bisa memilih sesuai dengan yang diinginkan.

Untuk Siapa dan Apa Alasan Orang Memilihnya

Seperti telah disinggung sebelumnya, bahwa asuransi jiwa tradisional ini dapat bertindak sebagai pengganti penghasilan bagi keluarga yang ditinggal oleh pencari nafkah atau tulang punggung keluarga.

Oleh sebab itu, asuransi ini ditujukan pada orang yang menjadi pondasi keuangan utama dalam keluarga. Misalnya adalah;

  • Suami yang berpenghasilan dan pendapatannya dimanfaatkan untuk kebutuhan keluarga
  • Istri yang berpenghasilan dan pendapatannya dimanfaatkan untuk kebutuhan keluarga
  • Pemilik hutang
  • Para lajang yang memiliki tanggungan ekonomi orang tua atau keluarga
  • Orang tua yang berniat memberikan harta waris pada anak

Beberapa Hal tentang Asuransi Jiwa Tradisional

Asuransi jiwa tradisional adalah produk yang hanya memberikan fitur penawaran berupa Uang Pertanggungan saja. Produk ini tidak menawarkan asuransi atau lainnya sebagai mana produk asuransi lain seperti unit link. Ada beberapa hal berkaitan dengan hal ini;

Nilai Tunai

Nilai tunai adalah sejumlah uang tunai yang pada periode tertentu dapat diambil oleh nasabah selagi masih hidup. Pada asuransi jiwa tradisional, tidak ada nilai tunai untuk nasabah. Jika pun ada, maka itu berarti polis ditutup.

Produk asuransi lain seperti unit link, menawarkan nilai tunai yang dapat dimanfaatkan oleh nasabah. Besaran nilai tunai bisa berbeda tergantung dari produk asuransi yang dipilih dan perusahaan penyedianya.

Besaran Uang Pertanggungan

Setiap perusahaan asuransi memiliki kewenangan untuk menentukan besaran UP dari asuransi jiwa tradisional. Namun, umumnya UP dari asuransi jenis ini memiliki nilai yang sangat besar jika dibandingkan dengan produk asuransi lain.

Sebagai contoh, untuk premi sebesar Rp500.000 per bulan, besaran Uang Pertanggungan dari asuransi jiwa tradisional adalah mencapai Rp1 miliar. Sedangkan pada produk lain dengan premi yang sama, pertanggungannya hanya Rp500 juta. Misalnya adalah unit link.

Jangka Waktu Pertanggungan

Sama dengan poin sebelumnya, bahwa jangka waktu pertanggungan juga menjadi hak dari penyedia layanan asuransi. Setiap perusahaan asuransi bebas menentukan seberapa lama jangka waktu pertanggungannya.

Bahkan dalam satu perusahaan, untuk produk berbeda, jangka waktunya juga berbeda. Misalnya, untuk produk unit link, jangka waktunya bisa mencapai 100 tahun. Sedangkan untuk asuransi jiwa tradisional terbatas sampai 65 atau 90 tahun.

Cuti Premi

Cuti premi merupakan periode tertentu di mana nasabah boleh tidak membayar premi di bulan tertentu. Fitur seperti ini terdapat pada asuransi unit link atau lainnya. Hanya saja untuk asuransi jiwa tradisional, tidak ada fitur cuti premi.

Artinya, nasabah tidak memiliki hak untuk tidak membayar sementara. Sehingga nasabah memiliki kewajiban untuk secara rutin membayar premi sesuai dengan kesepakatan bersama perusahaan asuransi.

Kelebihan dan Kekurangan Asuransi Jiwa Tradisional

Ada beberapa kelebihan dan kekurangan yang terdapat pada asuransi jiwa tradisional. Bagaimanapun, ini juga sama dengan produk asuransi lain yang bisa dilihat dari sisi kelebihan maupun kekurangannya.

Kelebihan

  • Asuransi hanya fokus pada UP akibat risiko meninggal dunia
  • Premi disebutkan lebih terjangkau karena hanya asuransi jiwa murni
  • UP bisa diberikan hingga 100%, tergantung kebijakan dari perusahaan asuransi
  • Biaya tambahan premi tidak ada. Sehingga premi bersifat tetap selama masa kontrak aktif baik itu term life maupun whole life.
  • Ada jaminan nilai tunai yang sesuai dengan tabel

Kekurangan

  • Jika tidak terjadi klaim, maka uang akan hangus
  • Tidak ada manfaat lain selain pemberian UP
  • Tidak ada cuti premi, sehingga harus bayar tepat waktu dan secara rutin
  • Tidak bisa berhenti bayar. Jika berhenti, maka proteksi akan langsung dihentikan
  • Pengambilan nilai tunai sesuai waktu yang ditentukan. Jika diambil artinya tutup polis
  • Polis bersifat tetap, tidak bisa berubah

Untuk hangusnya uang premi jika tidak terjadi klaim, ini setiap perusahaan asuransi jiwa bisa saja berbeda tergantung kebijakan mereka masing-masing. Bisa saja dengan pertimbangan tertentu, perusahaan akan mengembalikan uang premi jika tidak terjadi klaim selama masa kontrak.

Jelasnya, asuransi jiwa tradisional adalah jenis asuransi murni, tanpa embel-embel atau fitur dan manfaat lain. Sehingga perlindungannya juga hanya satu, yakni saat nasabah meninggal dunia. Meninggal dunia di sini pun harus sesuai dengan prosedur. Bukan mati karena bunuh diri atau ada unsur kesengajaan.