Cara menghitung premi asuransi jiwa pada prinsipnya bisa dilakukan dengan cara tahu terlebih dulu berapa jumlah uang pertanggungan yang dijamin. Semakin mudahnya informasi didapatkan, membuat kesadaran masyarakat tentang pentingnya berasuransi juga meningkat.
Ada berbagai pilihan produk asuransi sekarang, salah satunya asuransi jiwa. Dengan memilikinya, jika tertanggung mengalami musibah meninggal dunia maka ahli waris akan mendapatkan uang pertanggungan (UP) sesuai dengan polis perjanjian yang disepakati.
Namun, banyak orang yang masih belum mengetahui bagaimana cara perhitungan premi asuransi jiwa. Padahal, ingin mendapatkan uang tanggungan dengan nominal tertentu. Tujuannya, supaya yakin bahwa dengan jumlah tersebut nantinya akan bermanfaat untuk ahli waris jika suatu saat mengalami musibah.
Perbedaan Premi dan Uang Pertanggungan
Anda sudah mengetahui jumlah premi yang harus dibayar dan sekarang saatnya untuk mengetahui juga besaran uang pertanggungan. Besarnya uang pertanggungan akan didapatkan sesuai dengan berapa jumlah premi yang dibayarkan pada masing-masing pilihan produk asuransi.
Agar lebih mudah dalam memahami, harus diketahui dengan benar apa itu premi dan uang pertanggungan.
Pengertian Premi
Pengertian premi yaitu sejumlah uang yang harus dibayarkan oleh nasabah dalam jangka waktu tertentu berdasarkan perjanjian polis asuransi. Premi ini akan dibayarkan secara berkala dalam jangka waktu tertentu sesuai keinginan nasabah.
Perhitungannya bisa dalam waktu per bulan, per 3 bulan, per 6 bulan ataupun setahun sekali. Semua bergantung pada kesepakatan awal antara pihak asuransi selaku penanggung dan nasabah selaku tertanggung.
Pengertian Uang Pertanggungan
Pengertian uang pertanggungan (UP) yaitu sejumlah nominal uang yang akan diperoleh ahli waris apabila terjadi resiko meninggal dunia pada diri tertanggung. Ada empat manfaat utama dari uang pertanggungan, yaitu:
- Dipakai untuk membayar hutang-hutang sehingga tertanggung tidak memiliki warisan hutang.
- Menjadi pemasukan atau biaya hidup ahli waris.
- Digunakan untuk membayar berbagai pengeluaran akhir seperti melunasi tagihan rumah sakit, biaya penguburan, pembayaran untuk rumah duka, dan lain-lain.
- Sebagai tabungan untuk biaya sekolah anak.
Tahapan Cara Menghitung Premi Asuransi Jiwa
Ada banyak hal yang bisa mempengaruhi premi sehingga besaran yang harus dibayarkan juga berbeda-beda. Hal tersebut tergantung dari perusahaan asuransi jiwa, apa pilihan asuransinya, sampai dengan faktor-faktor yang berpengaruh lainnya.
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi besarnya premi asuransi jiwa seperti berikut ini:
- Usia nasabah
- Jenis kelamin
- Apa jenis polis (unit link atau tidak)
- Limit uang pertanggungan yang didapat
Kalau sudah paham besarnya uang pertanggungan yang diperlukan, selanjutnya bisa memilih polis asuransi mana sesuai kebutuhan. Sehingga, premi yang dibayarkan pun proporsional yang artinya tidak terlalu mahal dan tetap bisa dijangkau oleh tertanggung.
Hal yang menjadi catatan bahwa dalam cara menghitung premi asuransi jiwa masing-masing individu, tidak bisa disamaratakan. Bahkan, pada umumnya setiap perusahaan akan mempunyai kalkulator premi sendiri-sendiri.
Namun, untuk menghitung besaran premi asuransi jiwa secara umum memang tidak terlalu sulit. Anda bisa mengalihkan tarif premi yang harus dibayarkan dengan besaran uang tanggungan. Adapun rumus perhitungan trennya asuransi jiwa, yaitu berikut ini:
Jumlah Premi: Tarif Premi x Jumlah Pertanggungan
Pada umumnya, asuransi jiwa perorangan punya tarif premi lebih murah daripada asuransi jiwa kelompok. Alasannya, tarif premi asuransi juga kelompok akan dikalikan dengan berapa jumlah tanggungan di dalam satu polis.
Contohnya, perhitungan premi asuransi jiwa seperti berikut:
Anda akan membeli asuransi jiwa dengan tarif 120.000 per bulan. Berikutnya, juga akan mendaftarkan istri dan satu anak. Jumlah premi asuransi yang wajib dibayarkan ilustrasinya sebagai berikut:
Rp120 ribu x 3 tanggungan = Rp 360 ribu per bulan
Namun memang, setiap perusahaan asuransi di Indonesia punya masing-masing rumus yang berbeda. Oleh karena itu, jangan segan-segan untuk berkonsultasi tentang hal ini kepada agen asuransi maupun pihak perusahaan secara langsung supaya informasinya akurat.
Menghitung Premi Asuransi Jiwa dan Kredit
Ketika Anda mengajukan KPR maupun pinjaman uang, pasti juga akan disertai dengan perlindungan asuransi jiwa di dalamnya. Ini dilakukan untuk meminimalisir resiko jika pihak peminjam meninggal dunia selama masa cicilan berlangsung.
Jika tidak ada asuransi jiwa ini, tentunya akan sangat memberatkan ahli waris untuk melunasi hutang dari kreditur. Berikut masing-masing cara perhitungan baik itu pada asuransi jiwa kredit maupun KPR.
Menghitung Premi Asuransi Jiwa Kredit
Seperti yang telah disebutkan, asuransi jiwa ini akan memberikan perlindungan jika tertanggung yang punya hutang ke bank meninggal dunia sehingga mengakibatkan pembayaran kredit alami kendala bahkan terhenti. Cara menghitung premi asuransi jiwa sebagai berikut:
Premi = Tarif Asuransi x Plafon Pinjaman (Kredit)
Penentuan besaran tarif asuransi jiwa kredit selanjutnya akan disesuaikan dengan berapa lama waktu pinjaman. Untuk menjadi catatan, biasanya tarif asuransi jiwa kredit lebih murah kalau jangka waktu pelunasan pinjaman yang diambil lebih lama.
Dengan demikian, faktor yang akan berpengaruh terhadap besaran jiwa asuransi kredit yaitu berapa lama tenor pinjaman serta jumlah plafon yang diambil. Usia nasabah tidak terlalu mempengaruhi tarif asuransi.
Namun memang, terkadang ada juga perusahaan yang memberikan batasan usia maksimal dan juga informasi medis dari nasabah.
Menghitung Premi Asuransi Jiwa KPR
Selain asuransi kredit, ada juga asuransi jiwa bagi para nasabah kredit pemilikan rumah (KPR). Sistem pembelian rumah dengan sistem ini sekarang mengharuskan juga untuk membeli asuransi jiwa.
Tujuannya sendiri cukup baik yaitu memberikan perlindungan bagi para debitur selama masa pembayaran cicilan rumah berlangsung. Biasanya, asuransi jiwa untuk KPR hanya dibayarkan sekali yaitu ketika dilakukan akad kredit.
Adapun cara menghitung premi asuransi jiwa KPR yaitu:
Premi = (Koefisien Asuransi Jiwa x Plafon yang Disetujui Bank): 1.000
Usia Budi 30 tahun dan tenor yang diberikan KPR adalah 15 tahun. Maka, koefisien asuransi jiwa untuk Budi adalah 12,10. Selanjutnya, Budi harus membayar premi asuransi jiwa KPR yaitu:
Premi = (12,10 x 200.000.000): 1000 = Rp 2.420.000.
Jika usia debitur semakin muda, makan biasanya premi semakin murah dan demikian pula sebaliknya. Masing-masing bank akan memberikan aturan sendiri tentang berapa besar pembayaran premium untuk asuransi jiwa KPR.
Bahkan, ada yang mengharuskan pembayaran premi untuk pasangan (suami dan istri), namun ada juga yang cukup membayarkan single premi.
Hidup memang akan punya resiko yang tak terjaga adalah mulai dari sakit, meninggal dunia, kehilangan penghasilan atau pekerjaan rumah maupun risiko lainnya. Banyak orang yang berkata bahwa mempersiapkan asuransi adalah kunci supaya menjalani hidup lebih tenang.
Dengan mengetahui cara menghitung premi asuransi jiwa, siapapun bisa memperoleh pertimbangan tentang berapa besaran premi dan uang pertanggungan yang akan didapat ketika memilih produk tertentu. Selanjutnya bisa menentukan ingin membeli di perusahaan mana.