Mendaki Gunung Abang Wajib Memakai Baju Adat

Gunung Abang – Dalam upaya menjaga kesucian dan keaslian kawasan Gunung Abang, kelompok Kesadaran Pariwisata Abang Erawang di Kintamani telah menetapkan aturan wajib berpakaian tradisional bagi para pendaki. Aturan ini berlaku bagi semua pendaki, baik yang melakukan pendakian untuk beribadah di kuil setempat maupun untuk tujuan rekreasi. Artikel ini akan menguraikan lebih lanjut tentang aturan berpakaian tradisional ini serta tujuan dari penerapan aturan tersebut.

Penerapan Aturan Berpakaian Tradisional Gunung Abang

Mulai tanggal 11 Juli, aturan berpakaian tradisional telah diberlakukan di Gunung Abang. Para pendaki pria diwajibkan mengenakan pakaian tradisional berupa kamen dan udeng, sementara pendaki wanita harus menambahkan selendang. Aturan ini berlaku secara merata, tanpa kecuali, baik bagi pendaki yang ingin beribadah di kuil setempat maupun yang hendak melakukan pendakian untuk tujuan rekreasi.

1. Manfaat dan Tujuan Aturan

Tujuan utama dari penerapan aturan berpakaian tradisional ini adalah untuk menjaga kesucian dan keaslian kawasan Gunung Abang. Dengan mengenakan pakaian tradisional, para pendaki dapat lebih menyatu dengan lingkungan sekitar dan menghormati warisan budaya lokal. Selain itu, aturan ini juga berperan dalam melestarikan identitas budaya dan spiritualitas yang terkait dengan kawasan tersebut.

2. Registrasi Pra-Pendakian

Selain aturan berpakaian, aturan lain yang diberlakukan adalah registrasi pra-pendakian. Setiap pendaki wajib melakukan registrasi sebelum memulai pendakian. Langkah ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada pihak berwenang mengenai jumlah pendaki yang akan melakukan pendakian, sehingga pengaturan dan pengawasan dapat dilakukan secara lebih efektif.

3. Larangan Konsumsi Alkohol

Aturan lain yang perlu diperhatikan oleh para pendaki adalah larangan konsumsi alkohol selama pendakian di Gunung Abang. Hal ini bertujuan untuk menjaga ketertiban dan kenyamanan di kawasan gunung serta menghormati nilai-nilai spiritual yang dijunjung tinggi oleh masyarakat setempat.

Perlunya Pendamping Lokal bagi Pendaki Asing

Bagi pendaki asing, aturan ini juga mewajibkan penggunaan pendamping lokal selama pendakian. Langkah ini ditempuh untuk memastikan bahwa pendaki asing dapat menghormati aturan dan nilai-nilai budaya setempat, serta untuk memberikan panduan dan informasi yang diperlukan selama perjalanan.

Perlindungan Keaslian dan Kesucian Kawasan

Selain keberagaman aturan yang diterapkan, tujuan utama dari semua peraturan ini adalah untuk melindungi keaslian dan kesucian kawasan Gunung Abang. Kawasan ini memiliki lima kuil yang sangat dihormati, dan aturan-aturan ini membantu menjaga keramatannya dari dampak negatif yang mungkin timbul akibat pendakian massal dan kurangnya penghormatan terhadap budaya lokal.

Aturan berpakaian tradisional yang diberlakukan di Gunung Abang oleh Kelompok Kesadaran Pariwisata Abang Erawang di Kintamani adalah langkah yang penting dalam menjaga kesucian dan keaslian kawasan tersebut. Dengan mengenakan pakaian tradisional, para pendaki dapat lebih menghormati budaya dan spiritualitas lokal, sambil melindungi warisan budaya yang ada di kawasan ini. Selain itu, aturan-aturan lain seperti registrasi pra-pendakian, larangan konsumsi alkohol, dan perlunya pendamping lokal bagi pendaki asing, semuanya bertujuan untuk menjaga ketertiban dan melindungi keberlanjutan kawasan Gunung Abang.

Dengan adanya aturan-aturan ini, diharapkan kawasan Gunung Abang dapat tetap menjadi tempat yang suci dan istimewa, tidak hanya bagi masyarakat setempat, tetapi juga bagi para pendaki yang datang dari berbagai penjuru untuk mengalami keindahan alam dan nilai-nilai budaya yang ada di dalamnya. Semua pihak diharapkan dapat patuh terhadap aturan-aturan ini demi menjaga kelestarian dan keindahan Gunung Abang untuk generasi mendatang.